Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Senin, 13 Desember 2010

Dosa dan Taubat

KALAU ANDA pernah menghadiri pemakaman, entah itu pemakaman keluarga, sahabat, kawan, tetangga atau siapa saja, coba perhatikan perbuatan si mayit tersebut sewaktu masih hidup. Bila ternyata dulunya ia adalah orang yang tidak lurus-lurus amat hidupnya; dalam arti beragama, ia beragama sambil lalu atau setengah-setengah, maka coba tanya diri sendiri kira-kira apa yang akan dilakukan si mayit tersebut apabila diberi kesempatan untuk hidup kembali oleh Allah swt.. Apakah menurut Anda ia akan berbuat baik terus-menerus? Insya Allah, jawabannya adalah 'Ya'
      
     Allah swt. berfirman,"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu),hingga apabila datang kematian kepada seoarang dari mereka, dia berkata: 'Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).''(Q.s. Al-Mu'minun[23] : 99)
  
     Atau, coba bayangkan, kematian menggunakan prosedur yang memperbolehkan calon mati mengetahui hari kematiannya. Umpamanya prosedur kematian menyatakan bahwa setiap satu pekan sebelum hari kematian, dikeluarkan pengumuman mengenai siapa yang akan meninggal pekan depan. Menurut anda  apa yang akan dilakukan oleh manusia dalam menyikapi prosedur permakluman kematian seperti ini? Taubat! Ya, insya Allah, mesjid-mesjid akan selalu dipenuhi oleh orang-orang yang bertaubat.

     Sayangnya, kedua perumpamaan diatas tidak akan berlaku. Dan sayangnya juga, sebagaima jodoh dan rezeki, ajal juga termasuk sesuatu yang misterius yang tidak ada seorang pun mengetahui kapan dan di mana ia akan meningggal. Oleh karena itu, sepatutnyalah kita yang sekarang ini masih diberi kesempatan hidup melakukan perbuatan-perbuatan baik, melaksanakan perintah-perintah Allah, dan menjauhi larangan Nya.  Sepatutnya kita yang masih hidup ini memanfaatkan usia kita dengan taubat sebelum pintu taubat tertutup.


Untaian Kata Mutiara.


  1. Orang alim yang berbuat dosa lebih berat siksaanya, dibanding dengan orang bodoh yang berbuat dosa (Mansyur Abdul Hakim)
  2. Keadaan hamba ini hanya ada empat macam: Nikmat, balak, taat, dan maksiat. Maka jika ada didalam niklmat, kewajiban hamba adalah bersyukur kepada Allah dan jika menerima balak harus sabar. Dan jika dapat melakukan ketaatan harus merasa mendapat taufik hidayat dari Allah. Dan, bila tergelincir dalam dosa maksiat, maka harus membaca istigfar (Abul Abas)
  3. Dosa yang paling berbahaya adalah dosa yang dianggap remeh oleh pelakunya.(Ali Bin Abi Thalib)
  4. Musibah bagi orang mukmin dapat menghapus dosa-dosanya (jika ia bersabar). (Sabda Nabi saw.)
  5. Barangsiapa yang selalu kenyang perutnya, maka banyak dagingnya. Barangsiapa banyak dagingnya, maka besar syahwatnya. Barang siapa besar syahwatnya, maka banyak dosanya.  Barangsiapa banyak dosanya, maka keras hatinya. Barangsipa keras hatinya, maka ia akan tenggelam dalam lautan kenistaan dan kemewahan duniawi (Yahya bin Mua'adz Ar-Razi)
  6. Iblis itu celaka karena lima hal; tidak pernah mengakui dosa yang dilakukannya, tidak pernah menyesal setelah melakukan perbuatan dosa, tidak pernah mencela dirinya, tidak pernah punya niat untuk bertaubat, dan putus asa dari rahmat Allah (Muhammad Ibnu Dauri)
  7. Kerusakan hati manusia itu disebabkan oleh enam faktor; yaitu sengaja berbuat dosa dengan harapan dosanya nanti diampuni, memiliki ilmu tapi tidak diamalkan, apabila beramal tidak ikhlas, memakan rezeki Allah tetapi tidak pernah bersyukur, tidak ridha dengan pemberian Allah, dan sering mengubur orang tapi tidak mau mengambil pelajaran dari kematian itu. (Hasan Al-basri)
  8. Takutlah kamu akan perbuatan dosa disaat sendirian, disaat inilah saksimu juga hakimmu. (Ali Bin Abi Thalib)
  9. Yang paling ringan bagi manusia adalah meninggalkan shalat. Sedemikian ringannya hingga banyak manusia yang tidak merasa berdosa ketika meninggalkannya. (Imam Al-Ghazali)
  10. Hati itu juga bisa sakit sebagaimana sakitnya badan, dan obat sakit hati adalah taubat dan lemah lembut. Hati akan keruh sebagaimana keruhnya kaca cermin, dan cara membersihkan hati adalah dengan mengingat Allah. Hati juga bisa telanjang sebagaiman telanjangnya tubuh,  maka pakaiannya adalah takwa. Hati juga bisa haus sebagaimana hausnya badan, maka minumannya adalah Ma'rifat (mengenal Allah), cinta, tawakkal, taubat, dan selalu menolong manusia. (Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah)
  11. Ketergesa-gesaan itu datangnya dari setan, kecuali dalam lima hal. Sebab, yang lima hal itu termasuk sunnah Nabi,  yaitu segera memberi jamuan kepada tamu apabila ia telah masuk, segera mengurus mayat jika sudah jelas kematiannya, segera menikahkan anak perempuan jika ia sudah dewasa, segera membayar hutang jika telah tiba waktu pembayarannya, dan segera bertaubat ketika terlanjur melaukan maksiat. ( Hatim Al -Asham)
  12. Perbanyaklah istigfar di rumah kalian, didepan hidangan kalian, dan dimana saja kalian berada! karena, kalian tidak  tahu kapan  turunnya ampunan (Hasan Al-Basri)
  13. Betapa banyak manusia yang dihukum secara berangsur-angsur melalui kesenangan yang diberikan kepadanya. Betapa banyak manusia yang mendapat cobaan melalui pujian orang lain kepadanya. Betapa banyak manusia terpedaya karena kelemahannya disembunyikan oleh Allah. (Ibnu Mas'ud)
  14. Janganlah  sombong dengan amal, karena kesombongan merusak dan melenyapkan amal. Orang yang mengakui pertolongan Allah pasti tidak akan sombong dengan amal yang dilakukannya. ( Syekh Abdul Qadir Al-Jailani)               Dikutip dari buku motivasi islami dosis tinggi        

1 komentar:

  1. 1. Orang alim yang berbuat dosa lebih berat siksaanya, dibanding dengan orang bodoh yang berbuat dosa

    untung ku rang bodoh hahah :p

    BalasHapus