Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Kamis, 30 Desember 2010

Qais dan Laila

     Senin 27 desember 2010,, seperti biasa ketika libur dari kerja, saya menyempatkan diri mampir ke toko buku untuk menambah koleksi buku di almariku, walaupun buku yang ku beli kadang tak terbaca, sama sekali,,, hehe. Diantara buku yang kubeli adalah novel cinta Qais dan Laila. .Sebenarnya saya kurang suka dengan cerita cinta, namun rasa penasaran dengan ceritanya yang melegenda itu, akhirnya aku memutuskan untuk membelinya.
 Rasa yang kudapat ketika membaca lembar-lembar permulaan novel ini adalah ; Marah, emosi, ingin kubuang rasanya novel ini. Qais yang tampan, cerdas dan keturunan keluarga terhormat. Logikanya kalah dengan nafsu cintanya kepada Laila nan cantik jelita, Terbersit dalam otak ku betapa bodohnya laki-laki ini,,,,,huahhhhhhhhh... (>_<) astagfirullah......tapi kupaksa untuk membacanya hingga selesai,,tak percuma,...!!! ada hikmah yang kudapat dan sedikit tetesan air mata...dari cerita ini........ :D

    cekidot !!!

Qais kecil  telahir sebagai anak tunggal dengan wajah gagah dan tampan dari keturunan Sayid orang terhormat dari kabilah Bani Amir.  Ketika beranjak remaja, ayahnya mempercayakan pendidikan qais kepada seorang guru yang sangat termasyhur akan tinggi ilmunya. Anak-anak bangsawan arab bersekolah dengan guru ini. Qais adalah murid yang sangat cerdas,tekun bijak lestari dan terbaik yang pernah gurunya ajari.
     Suatu hari sang guru memperkenalkan murid baru berjenis kelamin wanita, ia adalah seorang gadis yang sangat cantik nan jelita. Qais dan semua teman laki-lakinya seketika jatuh hati dan terpesona oleh kecantikan sang gadis yang tiada bandingannya. Nama gadis jelita itu adalah Laila, yang dalam bahasa arab "malam" artinya.
     Hati yang keras sekeras batu pun akan segera luluh mencair begitu memandang keajaiban ciptaan-Nya. Namun, diantara semua teman-temannya, hanya Qais-lah yang memiliki hasrat paling besar kepada laila.
     Ia telah berenang dalam lautan asmara , bahkan sebelum  ia mengerti makna cinta, ia telah menyerahkan hati dan segenap jiwanya, kepada sang gadis jelita pujaanya. padahal ia belum memahami betapa hati itu sangat berharga , namun diserahkannya juga. Hati laila pun demikian juga , gayung bersambut ketika tangan menimba . laila telah jatuh cinta pula kepada Qais pula. Bara api telah menyala di dalam jiwa mereka, dan cahayanya saling memantul menerangi hati mereka berdua.
     Cinta bagaikan bejana anggur yang mengisi cawan mereka, dan mereka mereguk apapun yang dituangkan kepada mereka karena merasa dahaga. kemudian mereka menjadi mabuk cinta, karena mereka tidak menyadari kekuatan sang anggur  yang bergelora. Mabuk yang pertama kali adalah yang paling menyakitkan kepala, jatuh yang pertama kali adalah jatuh yang paling menyakitkan raga. Luka yang pertama selalu menjadi yang terperih menusuk dada.
     dan keadaan ini terus berlanjut, mereka bagai orang yang terhanyut ke tengah laugt, dan sulit kembali menepi kedaratan walau air laut sudag surut, mereka terpesona oleh kekuatan gaib yang sumbernya dikenali saja sulit, dan pengaruh mantera sihirnya terlalu kuat.
     Siapakah yang memahami perihal cinta mereaka?? dan seberapa banyak orang yang tahu berita cinta Qais dan Laila? tak ada yang sanggup menjawabnya. hingga suatu hari di pasar raya, ditengah keramaian manusia, sebuah bisikan terdengar pelan namun membahana. "Qais dan Laila sedang dimabuk cinta" 
     Sebuah kabar burung tentu saja, tapi orang bijak bilang "kabar burung dapat menyebabkan sebuah kerajaan hancur binasa" dan desas desus itu telah menyebar ke seantero penjuru kota,dari mulut ke mulut, dari perkemahan, lembah ,ngarai hingga ke desa.
     Perlahan sepasang kakasih ini mulai menyadarinya, jika selama ini mereka dibutakan oleh silaunya cinta. Sementara orang-orang selalu awas memperhatikan mereka. Hijab sudah terkoyak dan menganga, tembok kota telah runtuh menimpa, dan ,kinilah saatnya untuk berbuat dan berupaya untuk menyelamatkan diri mereka berdua. Qais dan Laila berusaha untuk tidak selalu bersua , dan tidak memandang satu sama lain untuk sementara, mereka mengunci rapat bibir mereka dari alunan syair cinta.
     Qais sama sekali tidak menemukan solusi dari kesulitan dan kebingungan serta dilema yang tengah dihadapinya setelah kehilangan hatinya, lalu kehilangan akal sehatnya yang dapat ia lakukan hanyalah mondar-mandir dijalan raya. Bagai orang linglung tidak sadarkan dirinya.
     Kian hari Qais memuji kecantikan laila, dan membicarakan semua kebaikan-kebaikan laila kepada setiap orang yang dijumpainya, maka semakin banyak orang mendengar kisah cintanya. dan semakin bertambah aneh penampilannya, dan semakin ganjil pula tingkah lakunya. Orang-orang akhirnya mulai menertawainya, mengejek dan mencemoohnya. Mereka   bahkan meneriakinya , inilah dia "si Majnun" si orang gila 
     Keluarga laila mendengar hal ini, maka keadaan ini tidak boleh dibiarkan begitu saja.  Bukan hanya kehormatan laila menjadi terhina, tetapi juga Maruah seluruh kabilah telah tercemar semuanya . Kemudian seorang penjaga ditempatkan di depan pintu tenda Laila. untuk mencegah Qais menemuinya untuk menjalin hubungan asmara. Demikianlah mereka dengan kejam menyembunyikan rembulan purnama, dari sang punguk yang selalu merindukannya.
     Perpisahan antara Qais & Laila sang pujaannya, telah mengakibatkan perpisahan dengan orang-orang yang dicintainya, saudara dan teman-teman sekolahnya, sejawatnya, orang tuanya dan kampung halamannya.
     Jika Laila masih bisa menyembunyikan tangisan luka hatinya, tetapi Qais menangis secara terang-terangan secara terbuka, untuk menunjukan kepada dunia betapa laranya jiwanya.
     Qais memang telah menjadi "Majnun" . Namun ia sangat mahir dalam merangkai syair, menggubah kidung cinta yang sebelumnya belum pernah didengar oleh manusia. Ia berkelana entah kemana tak bertujuan yang ada dipikirannya hanya Laila, laila ,laila, dan laila.


qais tinggal di gua digurun yg tak berpenghuni ditemani binang2 buas yg setia menemaninya
      Sayid ayah Qais telah melakukan berbagai upaya keras untuk  menyembuhkan anaknya. namun tak ada tanda-tanda anaknya membaik juga.. Sang Sayid pun mengumpulkan keluarga besarnya, yang dihadiri tetua-tetua kabilah. Agar diperoleh sebuah solusi terbaik terhadap permasalahan yang menimpa mereka. Sang sayid memutuskan untuk meminang Laila. Namun apa lacur lamaran ditolak oleh ayahnya laila karena ia tau qais telah gila, dan ia tak ingin menikahkan anaknya orang gila.
    Setelah lamaran ditolak ..........................
     sakit kepalaku  nulis ringkasan ni cerita ..   :D
bersambung ,,,baca novelnya sendiri....hehe






2 komentar: