Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Kamis, 16 Januari 2014

Melihat Mentari Pagi dari Puncak Merapi


Naik Gunung merapi, terus terang membuat saya was-was, gunung ini gunung berapi teraktif di indonesia.  Merapi juga merupakan satu-satunya gunung yang tidak dapat dipahami oleh Vulkanologi. Setelah letusan 2010, karakter Merapi, letusannya sudah susah untuk ditebak, ia bisa meledak kapan saja. Semeru besar dan tinggi, tapi bisa ditembus sehingga semburan-semburan bisa didistribusikan untuk mencegah terjadinya ledakan besar

Khawatir? iya, dan sedikit paranoid ! Bagaimana, kalau ketika saya mendaki, gunung ini tiba-tiba meledak ? huehue .....Saya belum kawin ^^v , belum lagi pendakian ini kita lakukan cuma berdua,  bersama temen satu kos-kosan asal bojonegoro, arifai namanya.

Gunung Merapi gak terlalu tinggi, tingginya hanya 2.968 mdpl, sebelum letusan 2010 sih. Tapi entahlah beda aja hawanya yang saya rasakan, ketika mau mendaki Merapi

19 Oktober 2013, dengan Bismillah serta modal izin dari orang tua, udah cukup buat pegangan kemana pun aku pergi . Ridho emak ridho ILAHI. 

Merapi saya datang !!!!!!!!!!!!!!


Gunung Merapi, dari jalan  antah barantah
Sampai di Jogja  Jam 10 pagi, sambil menanti kedatangan  Arifai yang berbeda maskapai penerbangan. Saya menelpon rental motor yang jauh hari telah di boking. Berdasarkan kesepakatan motor akan diantar dan di ambil di bandara Adi sucipto, sewa perharinya 50.000,- dan saya harus memberikan jaminan 3 kartu identitas pribadi.

Mengandalkan Google Map directions, dengan Selo sebagai tujuannya, Cukup bisa di andalkan, daripada tersesat dan bertanya-tanya di setiap persimpangan jalan. Yakin pasti sampai,cuman itu yang ada di otak saya, walaupun harus melewati jalan-jalan non utama, melewati desa-desa  dan persawahan.

Sampai di New selo, jam 9 malam, saya dan arifai memutuskan baring-baring terlebih dahulu di joglo yang ada, kalau bisa sih tidur.  Karena kita sudah kelelahan, melakukan perjalanan jauh dari Bontang tanpa istirahat.


Jam 11 malam, Kita mulai pendakian. Cuaca dingin !! Kesalahan mendasar kami berdua adalah menggunakan celana jeans. Dinginpun Terasa makin menjadi, Arifai mengaku sangat kedinginan.


 Karena kami tak mengerti jalur pendakian merapi, kami mengikuti rombongan pendaki dari solo. Sepanjang jalur kami banyak menghirup debu, jalur Merapi kering dan berdebu !!Deru kaki para pendaki membuat debu berterbangan sampai mengepul seperti asap. Saya sendiri menutup hidung dengan bandana.

Asik, Jalur Merapi tergolong asik dan cukup menantang, treknya yang terus menanjak, apalagi setelah pasar bubrah menuju puncak , Bau belerang bertebaran diantara celah-celah Batu, lagi-lagi saya harus menutup Hidung.

Tanjakannya cukup curam, Buat orang yang phobia ketinggian pasti akan sangat menakutkan !!

Curam,

Capek Bro


Mentari muncul dari peraduan
Pagi Jogja
 




Matahari muncul sebelum Kami sampai di puncak, menggunakan kamera sony nex-6 , saya mengabadikan kemunculan mahluk tuhan indah yang bernamakan matahari.

Sambil mengumpulkan Tenaga, duduk istirahat, Mata kami menatap keindahan mentari yang muncul dari balik gunung, sungguh indah !! cahaya kuning membuka hijab kegelapan, Habis gelap terbitlah terang





Pendaki merapi hari itu sangat banyak, puncak penuh dengan orang. dipuncak!! bau belerang makin menjadi.
Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja #falsisme


saya dan arifai

Pisang ini dibawa Fai dari bawah emang sengaja buat properti Photo

Asap di belakang adalah asap belerang


2746 m dpl

Dipuncak kami bertemu pendaki asing dari Francis, Mereka membawa alat photography lengkap, tripod yang berat dan gear yang tidak murah harganya, yang saya liat salah satu kameranya adalah Canon Eos 1D x, Mahal vrohhh !!!

Yang saya suka  dari pendaki-pendaki asing, mereka selalu totalitas dalam membawa peralatan/ gear-gear pendakian, beda sama pendaki lokal yang seadanya yang kadang untuk standar safety dirinya sendiri saja sangat kurang.
Photo Session #bule
Ini mungkin Photo terbaik yang saya ambil di merapi, dimana para bule melakukan session photo-photo di tepi jurang, saya sangat suka photo ini !!  AWESOME


kerennnnnnnnnn!!!
Naik aja ngeri, apalagi turunnya, kira-kira seperti itu, Turun selalu lebih menantang, ketika gunung yang kita daki tergolong curam dan membahayakan.

Roti dan merbabu

Buat yang suka adrenalin, gunung merapi saya rekomendasikan, untuk pemandangan alam, mungkin merbabu, saya sendiri belum pernah kesana, Itulah alasan saya mengapa memilih mendaki merapi ketimbang merbabu.


well.. ini oleh-oleh dari merapi celana Jeans saya Sobek, Akibat lelah dan lapar, saya terjatuh ketika turun, itu masih untung broh,untung gak jatuh ke jurang, hehehe

Buat temen-temen yang ingin mendaki merapi, berhati-hatilah, safety first. merapi bisa meletus kapan saja !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar