Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Sabtu, 21 Juni 2014

Mengejar Blue Fire



Jumat 30 Mei 2014 . Dengan menggunakan Ojek dari Taman Nasional Baluran Banyuwangi saya pergi Ke gunung Ijen. Berangkat dari  jam 14.00  - sampai di pos paltuding jam 16.00 sore. Untuk sampai di pos paltuding, anda harus menggunakan kendaraan yang fit dan kuat ,karena tanjakannya cukup berat.  Ojek yang saya gunakan memakai motor Mega Pro, suaranya sering mengaum karena harus menggunakan gigi 2 dan 1 terus.

Pos Paltuding adalah Pintu masuk Gunung ijen, anda hanya perlu membayar 3000 rupiah untuk 1 tiket wisawatan lokal.

Cuaca di Ijen sangat Dingin , berbeda drastis dengan Baluran, Baluran sangat panas. Fiuhhhhh..Setelah sampai, waktu sore itu saya habiskan untuk ngopi, nongkrong dan ngobrol dengan petugas jaga Ijen,

Gunung Ijen Hari itu masih berstatus waspada II, Pendakian malam tidak diperbolehkan, Pendakian dibuka paling cepat adalah pada jam 3 pagi. Karena saya sendirian, saya memutuskan memakai jasa guide Lokal, untuk menemani saya naik keatas ijen dan turun ke kawahnya , dengan pertimbangan kondisi gunung yang saat itu sedang waspada II, guide lokal tentunya tau kondisi aman dan tidak amannya kawah ijen. Setelah deal dengan ongkos 150 ribu, guide itu menjelaskan apabila kita berjalan cepat, saya akan sangat puas diatas melihat  dan memotret blue fire, guide lokal tersebut adalah pembantu  disalah satu warung yang ada di pos paltuding yang nyambi sebagai guide. Saya lupa namanya, pak siapa gitu ?... gak cantik sih.. jadi saya lupa... huehue

Menanti Jam 3 pagi di pos Paltuding, membutuhkan perjuangan yang berat ternyata. menghadapi cuaca yang sangat dingin, saya tidak bisa tidur. Saya tidak tidur di penginapan yang ada di pos paltuding, kerena rugi cuman tidur sebentar, penginapan yang ada di pos paltuding bertarif rata-rata Rp 150.000,-  . Jadi saya lebih memilih menumpang istirahat di warung bu Im dan duduk di dekat tungku kompor. GRATIS ! gak bayar, ibu im  juga sangat ramah, membolehkan saya tidur di kursi warung ^^

Lagu Peterpan pun mengalir Syahdu.... MENUNGGGU PAGI !!
Menghangatkan Badan
Ibu yang semakin malam semakin sibuk

Jam 21.00 saya  keluar dari warung, melawan dinginnya malam untuk memotret  keindahan langit . Karena Jaringan PLN belum sampai kesini, warung-warung yang ada hanya menggunakan penerangan dari Jenset, waktunya nyalanya pun dibatasi hingga jam 20.00 saja. Sehingga ketika saya keluar dari warung, keadaan disekitar gelap gulita. Hanya ada sinar dari milyaran Bintang dilangit.
Tak ada sinar bulan dan tak ada lampu ? ini buka kekurangan tapi suatu kesempurnaan untuk memotret milkway

Nikmat Tuhan Mana yang kau dustakan

milkyway

Warung Bu Im dan Milkyway  di Pos paltuding Ijen


Gunung ijen tidak sepi pengunjung hari itu. Semakin malam semakin banyak kendaraan yang datang, rata-rata orang yang datang ke ijen menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan jasa Tour Travel. Wisatawan asing juga sangat banyak yang datang. Blue fire dan penambang belerang adalah daya tarik utamanya gunung ijen. Konon katanya Fenomena Blue Fire ini hanya ada 2 di dunia, yang pertama ada di islandia dan yang kedua ada gunung Ijen Banyuwangi, Indonesia

Tepat jam 03.00 pagi pendakian dimulai, saya berada paling depan. Jarak yang di tempuh untuk sampai kekawah ijen adalah 3 kilometer. Waktu perjalanan yang saya tempuh sekitar satu jam lebih, sampai di kawah sekitar jam 04.15 Pagi. Setelah sampai di depan Blue fire sayapun langsung mengeluarkan tripod dan kamera, jeprat sana-sini, mencari sudut yang bagus. Karena arah angin tidak menentu, saya sering menghisap bau belerang yang tajam, pak guide sempat menawarkan masker yang dia bawa, saya menolak, saya cukup memakai kain di beri air sebagai penutup hidung, sambil sesekali menghindar dari serangan asap belerang. Kawah ijen sangat tidak di anjurkan untuk penderita Asthma karena sangat berbahaya, kabarnya 2 bulan sebelum saya, ada seorang dokter yang meninggal ketika mendaki Gunung Ijen.

Kesimpulannya Gas/asap ini sangat Berbahaya !!




This is Blue fire

Blue Fire dan bintang


Orang, Blue fire dan langit Ijen

Langit dari dalam kawah ijen

Memandang Blue Fire


Blue Fire


Blue Fire Ijen

Blue Fire Ijen

Blue Sulfur Flames

Matahari mulai Mengganti malam

Jam menunjukkan 05.15 saya pun segera naik keatas puncak ijen, untuk mengejar surga yang lain, mengejar matahari, mengejar sunrise. !
Mulai terang, blue Fire masih kelihatan
Penambang Belerang dan Blue Fire


Belerang Ijen

Kawah Ijen

Kawah Ijen dari Puncak Ijen

Mentari pagi dan Gunung Balura

Sunrise Ijen

Morning My Sunshine

disana Gunung Raung Nan Angker dengan puncak sejatinya
Gunung Ijen pagi sangat indah, walaupun agak terlambat mengejar sunrise, saya sangat bersyukur bisa menikmati keindahan anugrah Tuhan ini.


Tebing Kawah Ijen

Dapur Tambang Belerang

Emas Sulfur/ belerang

Ini Semua demi Kau dan Si buah Hati
Para penambang, tiap harinya bisa mengangkat 2 kali PP 50-70 Kilogram per Angkatan. Melihat medan pendakian yang saya tempuh untuk ke kawah sangat berat, saya rasa bapa-bapa penambang ini adalah superman !!. Belerang ini di hargai 800 rupiah perkilogram.  Jadi kalau setiap penambang bisa mengangkat 2 x 50 kg x 800 rupiah = maka penghasilannya sehari adalah Rp 80.000.000,-

inilah Hidup !!

Para Wisatawan Ijen

Oleh-oleh Ijen, harganya murah 5000-10.000
Saya membeli dua sulfur untuk ibu dirumah, namun sayang ketika di bandara Juanda surabaya, di cekal oleh petugas, Ini bahan peledak mas gak boleh di bawa -___-. Ya udah pak buat bapa aja


Beban Hidup

Pak Tua dan 50 kilogram Belerang
Bapak ini minta saya Photo, setelah saya photo, beliau meminta uang buat beli rokok. hedeh saya Terjebak, dalam hati saya sih gak papa berbagi rezeki. bapa ini bercerita udah bekerja mengangkat belerang kurang lebih 40 tahun, sekarang beliau cuma bisa mengangkat 50 kg.

hedehh saya mah gak kuat pak, ngangkat segitu -___-   , Semoga panjang Umur dan sehat selalu Pak !


Kawah Ijen

Satu hal yang menurut saya lucu di negri ku  ini,  Gunung ijen adalah Objek Wisata utama/andalan kota banyuwangi, iklannya terpampang besar di bandara Juanda Surabaya dan dimana-mana. Tetapi akses menuju kesana sangat susah, kendaraaan umum untuk kesana tidak ada. sekedar informasi ongkos saya naik ojek sejak dari baluran dan  ke ijen PP adalah Rp. 450.000,-


Saran saya apabila temen-temen ingin ke banyuwangi, sebaiknya rombongan agar bisa share cost , atau apabila sendiri sebaiknya menggunakan Travel Agent agar ongkos transfortasi tidak membengkak. Namun apabila anda seorang Petualang, sendirian juga gak papa..hehe