Beli 3 dapat 9 adalah ungkapan liburan kali ini, karena tanggal 27 dan 29 Mei hari libur nasional, Saya Hanya perlu mengajukan cuti 3 hari, tetapi dapat libur 9 Hari. Senang Rasanya ^^
Jauh-jauh hari sebelum kesini(dieng), Pa Rully ,Ketua KFP (klub Foto PKT) mengajak saya terus untuk kedieng, tujuan utamanya adalah melihat golden sunrise dari Puncak sikunir, beliau banyak memberi literatur tentang dieng, ngeracunin saya agar saya mau ke dieng,, hehe.
Sebenarnya tujuan utama saya adalah gunung Ijen dan Blue Fire Serta keliling-keliling Banyuwangi, Namun Karena Kondisi Gunung Ijen sedang tidak kondusif akhrinya saya memilih ke dieng , sambil menunggu kabar baik dari gunung ijen. "Kabar kalau ijen boleh didaki malam Hari"
Mingggu 26 mei jam 10 pagi, saya , farah, dhella dan rizki berangkat menuju dieng dengan menggunakan motor rentalan dari jogja. Motor ini bisa anda sewa tepat di depan Stasiun Jogja atau di depan Pasar kembang Malioboro, perharinya 50.000,-. Sementara itu pa Rully dan Rombongan keluarganya juga berangkat dari jogja dengan menggunakan Mobil, kita janjian ketemuan di Dieng.
Estimasi waktu perjalanan jogja-dieng yang hanya 3 jam molor jadi 6 jam, dikarenakan Hujan. Kamipun sampai di dieng tepatnya di telaga Warna jam 04.00 sore.
Dieng adalah daerah dataran tinggi vulkanik di jawa tengah, yaitu diantara kabupaten banjarnegara dan kabupaten wonosobo. Dieng juga di kelilingi lebih dari 2 gunung dengan puncak-puncak kecilnya, rata-rata +2000 Mdpl .
Objek wisata di Dieng Lumayan banyak, namun karena terbatasnya waktu, sehingga semua tempat tak bisa kunjungi.
Hanya Tulisan berwarna hijau dibawah ini yang sempat kami Kunjungi.
- CANDI DIENG: Komplek Candi Arjuna, Candi Gatutkaca, Candi Bima, Candi Dwarawati, Candi Setyaki, dll.
- TELAGA DIENG: Telaga Warna, Telaga Cebong, Telaga Pengilon, Telaga Dringo, Telaga Merdada dll
- KAWAH DIENG: Kawah Sikidang Dieng, Kawah Sileri, Kawah Sikendang, Kawah Candradimuka, dll
- GUNUNG DIENG: Gunung Prau, Gunung Pangonan, Bukit Sikunir, Gunung Pakuwaja, dll.
|
Selamat datang di telaga Warna |
Masuk ke daerah Telaga warna, pemandangan yang hijau, danau yang luas, udara yang dingin dan kabut yang turun , pegunungan yang mengelilingi desa , SURGA !!
Saya dan teman-teman berkeliling Telaga warna secukupnya, mengingat waktu yang mulai sore
|
Telaga warna dengan background Gunung Prau |
|
telaga warna |
|
Keliatan kan,, Kenapa disebut Telaga Warna ?? |
|
Telaga Warna |
|
telaga warna |
|
telaga warna |
Setelah cukup puas berkeliling telaga warna, kamipun bergegas menuju kawah sikidang, yang letaknya tak jauh dari Telaga Warna. Di Kawah inilah kami bertemu dengan rombongan pa Rully. ^^
|
Properti Photography, bayar 5000 untuk berpose dengan kuda dieng |
Kawah sikidang adalah kawah yang paling populer di antara kawah-kawah lainnya, mungkin karena letaknya yang mudah dijangkau oleh wisatawan. Kawah ini terkenal juga karena lubang keluarnya gas yang selalu berpindah-pindah
di dalam suatu kawasan . Dari karakter inilah namanya berasal karena
penduduk setempat melihatnya berpindah-pindah seperti kijang (
kidang dalam
bahasa Jawa)
|
Kawah Sikidang |
|
Kawah sikidang dan Pa Rully |
Karena hari mulai gelap, Kamipun pergi ke penginapan yang jauh-jauh hari dipesan oleh pa ruli, Nusa indah II adalah nama penginapan kami, penginapan ini memiliki 5 kamar dan semuanya di pesan pa ruli, Harga perkamar semalamnya adalah 200 ribu. Menurut informasi ini adalah penginapan termoderen,terbaik dan termahal di dieng. Wajar ! penginapannya bersih dan nyaman
Malam itu pun kami lalui dengan tidur nyenyak
|
Kedinginan/hypotermia |
Pagi hari jam 04.00 kami berangkat menuju bukit sikunir, butuh waktu setengah jam menggunakan mobil dari penginapan ke pos pendakian sikunir. Pagi itu cuaca berkabut, banyak air turun dari langit seolah-olah hujan tetapi tidak hujan, jarak pandang hanya 6 M, saya hanya berdoa dalam hati , semoga tidak hujan, karena semua anggota tak ada yang membawa jas hujan. Diperjalanan kami bertemu perempuan yang sedang kedinginan, sedang di bantu oleh teman-temannya, kasian, kami tetap melanjutkan perjalanan pelan-pelan. Trek puncak sikunir lumayan menanjak dan menguras tenaga, Pa rully sangat siap untuk mendaki gunung , walau pelan tapi pasti dalam waktu setengah jam akhirnya kami sampai di puncak sikunir !
|
Sampai diatas, kabut tak kunjung hilang, gelap |
|
Wisatawan kecewa, karena pagi itu tak ada golden sunrise, yang ada hanya golden kabut |
Hari itu kami kurang beruntung, tak ada golden sunrise , kabut setia menemani kami sampai turun gunung, mungkin kami disuruh kembali lagi kesini suatu saat nanti, kecewa sih iya, walau tanpa golden sunrise , sikunir tetap menawan hati.
|
Matahari , sempat muncul 2 menitan |
|
Photo Keluarga |
|
Pa rully |
Jam 8 pagi Kami turun, karena kabut mulai hilang, mulai tampaklah pemandangan indah disekitar bukit sikunir. Di jalanan kami bertemu para pengamen dieng, ada yang menggunakan alat-alat sederhana, dan ada yang emang niat jadi pengamen lengkap dengan atribut-atributnya
|
Pengamen Niat, ala Malioboro |
|
Telaga Cebong |
Setelah dari sikunir perjalanan kita lanjutkan ke komplek candi arjuna, candi bercorak hindu yang dibangun abad ke 7 masehi, karena cuaca tidak panas kami pun leyeh-leyeh sambil makan kentang khas dieng di sekitaran candi ini